Senin, 26 Desember 2011

Bakteri Coliform dan E. coli


a.   Bakteri Coliform
 Golongan bakteri coli, merupakan jasad indikator di dalam substrat air, bahan    makanan   dan   sebagainya   untuk   kehadiran   jasad   berbahaya   yang mempunyai  persamaan sifat: Gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora dan mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 370C dengan membentuk asam dan gas di dalam 48 jam (Suriawiria, 1996).
Bakteri  Coliform  berdasarkan  asal  dan  sifatnya  dibagi  menjadi  dua golongan:
1). Coliform fekal, seperti Escherichia coli yang betul-betul berasal dari tinja manusia.
2). Coliform non fekal, seperti aerobacter dan Klebsiella yang bukan berasal dari tinja manusia tetapi biasanya berasal dari hewan atau tanaman yang telah mati (Suriawiria, 1996).
3). Sifat-sifat  Coliform Bacteria yang penting adalah:

a). Mampu   tumbuh   baik   pada   beberapa   jenis   substrat   dan   dapat mempergunakan berbagai jenis karbohidrat dan komponen organik lain sebagai  sumber  energi  dan  beberapa  komponen  nitrogen  sederhana sebagai sumber nitrogen.
b). Mempunyai sifat dapat mensistesa vitamin.

c). Mempunyai interval suhu pertumbuhan antara 10-46,50C. d).  Mampu menghasilkan asam dan gas gula.
e). Dapat menghilangkan rasa pada bahan pangan.

f).  Pseudomonas  aerogenes  dapat  menyebabkan pelendiran  (Suriawiria,

1996).

b.   Bakteri Escherichia coli

Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di  dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat  menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus. Jenis Escherichia coli terdiri dari 2 species yaitu: Escherichia coli dan Escherichia hermanis (Anonim, 1991).  Escherichia  coli  sebagai  salah  satu  contoh  terkenal  mempunyai beberapa spesies hidup di dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan   berdarah   panas.   Escherichia   coli   mula-mula   diisolasi   oleh Escherich  (1885)  dari  tinja  bayi.  Sejak  diketahui  bahwa  jasad  tersebut tersebar  pada   semua  individu,  maka  analisis  bakteriologi  air  minum ditujukan  pada  semua  individu,  maka  analisis  bakteriologi  air  minum ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut (Suriawiria, 1996).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar