Cara pemeriksaan secara bakteriologi dipergunakan untuk pemeriksaan
air guna menentukan
kualitasnya. Cara ini dimaksudkan untuk mengetahui derajat
kontaminasi air oleh bahan buangan yang berasal dari manusia maupun hewan.
Kuman golongan coli (coliform group) sudah lama digunakan sebagai indikator untuk mengetahui adanya pengotoran air.
Reaksi dan pembenihan (kultur) dari golongan coli telah dipelajari secara
luas. Percobaan-percobaan memperlihatkan pentingnya kepekaan dari golongan coli sebagai kriteria dari derajat pengotoran
yang ditunjukkan oleh hasil pemeriksaan bakteriologi. Kemajuan-kemajuan dalam teknik pemeriksaan bakteriologi, meningkatkan pula
kepekaan dari pemeriksaan golongan coli
dengan cara peragian dengan tabung,
sehingga cara
ini
dapat diterima sebagai metode standar. Hasil pemeriksaan golongan
coli dengan sistem tabung dinyatakan
dengan indeks MPN (Most
Probable
Number)
atau JPT
(Jumlah Perkiraan Terdekat Kuman golongan coli). Indeks ini merupakan indeks dari jumlah kuman golongan coli yang paling
mungkin, dan bukan
perhitungan yang sesungguhnya.
Walaupun begitu, hasil ini memberikan angka yang dapat
digunakan untuk menunjukkan
kualitas air (Widjowati dan Harijoto, 1977).
Pemeriksaan bakteriologi dengan metode MPN, terdiri dari presumtive test (test perkiraan)
dan confirmative test (test
penegasan).
Media yang dapat
dipergunakan untuk presumtive test yaitu lauryl trytose broth, Mac Conkey broth,
tapi lactose broth merupakan
media
yang
paling
sering
digunakan.
Untuk confirmative test digunakan
media
Brilliant Green Lactose Bile Broth.
Dalam
metode MPN, ada dua ragam yang digunakan:
Ragam 1: Untuk spesimen yang sudah diolah atau kumannya diperkirakan rendah,
digunakan ragam 10 x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml.
Ragam 2: Untuk spesimen yang belum diolah atau rangka kumannya diperkirakan
tinggi (misalnya
air
sumur,
air
sungai, mata air dan sebagainya, digunakan
ragam 5 x 10 ml, 5 x 0,1 ml, mungkin dapat dilanjutkan dengan 5 x
0,01 ml (Anonim, 1995).
Pelaksanaan analisis dilakukan berdasarkan metode standar
dari APHA (American Public
Health Association) antara lain yaitu bahwa untuk
mengetahui
jumlah bakteri Coli umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama tabel JPT (Suriawiria, 1996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar